Chelsea & Tiga Minggu Latihan

Premis: Tekanan Waktu dalam Sepak Bola

Saya bicara terus terang — jika Chelsea mencapai final Piala Dunia Klub pada 13 Juli, laga Premier League pertama mereka adalah lawan Crystal Palace pada 17 Agustus. Hanya 29 hari antara final dan kompetisi utama. Saya sudah analisis kalender selama 15 tahun, tapi ini sudah mendekati kekacauan.

Marasca bukan sekadar mengeluh; dia menghitung. Angkanya? Tiga minggu penuh istirahat dan persiapan. Bukan dua. Bukan ‘kita bisa atasi’. Tiga.

Mengapa Dua Minggu Tidak Cukup

Sepak bola bukan game video yang bisa reload setelah kalah. Pemain tidak pulih dalam semalam — apalagi usai pertandingan intens di bawah terik Dubai atau angin dingin Amerika Selatan.

Bahkan dengan protokol pemulihan terbaik, studi Opta dan UEFA menunjukkan pemain elite butuh minimal 21 hari untuk pulih penuh secara aerobik, fungsi saraf-muskular, dan ketahanan psikologis pasca-turnamen. Dua minggu? Cukup untuk membuka koper saja.

Dan jangan dibohongi: Premier League dimulai dengan kecepatan tinggi. Empat derbi London hanya dalam bulan pertama — West Ham, Fulham, Brentford, Crystal Palace — semua dalam enam laga.

Ujian London: Malam Pertama yang Mengerikan

Saya catat di buku (iya, saya masih pakai kertas). Ini betapa brutalnya:

• 17 Agustus: Home vs Crystal Palace (London)
• 24 Agustus: Away vs West Ham (London)
• 31 Agustus: Home vs Fulham (London)
• 7 September: Away vs Brentford (London)
• 20 September: Away vs Manchester United (bukan London… tapi tetap berat)

Lima pertandingan dalam 34 hari, empat di antaranya lawan rival lokal yang punya DNA serupa — pressing agresif, duel fisik, taktik keras. Anda tidak bisa langsung switch mode setelah hanya dua minggu istirahat separuh hati.

Kami tidak minta belas kasihan; kami minta realisme.

Kedamaian Hitam Marasca – Mengapa Dia Penting Sekarang Lebih dari Sebelumnya

Marasca mungkin tampak tenang di konferensi pers, tapi dibalik itu ada analis yang paham betul logistik ini. Dia tak naik ke level ini tanpa menghiraukan hal-hal seperti jadwal.

Dia tahu rotasi pemain bukan opsi saat kelelahan bertumpuk dari laga beruntun. Dan saat main di turnamen seperti Piala Dunia Klub di mana setiap laga eliminasi… Anda tak akan pulih segar tanpa waktu nyata untuk bernapas.

Ini bukan keluhan — ini perencanaan jangka panjang. Jika Chelsea tenggelam awal musim karena kelelahan? Pasti dia akan bilang lagi ‘Saya sudah bilang begitu’ dengan nada kering ala Inggris yang kita cintai.

Lalu Apa Selanjutnya?

Pihak klub harus mulai merencanakan sekarang — bukan nanti saat cedera menumpuk atau moral turun di pekan pertama pertandingan. Pengambilan keputusan soal kedalaman skuad harus sesuai realitas: tidak lagi anggap turnamen sebagai ‘bonus gratis’. Pembentukan struktur Liga sendiri mungkin perlu direvisi — terutama dengan semakin banyak turnamen global berdasarkan rencana baru FIFA. Pesan jelas: jika sepak bola ingin berkelanjutan di level tertinggi… berikan waktu antara peperangan.