Messi Raja Gol FIFA

Angka Tak Pernah Lies

Langka melihat sejarah tercipta secara langsung—terutama saat melibatkan Lionel Messi. Di Doha pekan lalu, saat bola menghujam pojok atas melawan Porto di Club World Cup, momen seismik diam-diam terjadi: Messi resmi menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa dalam turnamen internasional FIFA.

Ini bukan soal liga domestik atau trofi klub. Kita bicara tentang kompetisi global resmi FIFA: Piala Dunia, Piala Dunia U-20 (dulu Piala Dunia U-20 Muda), dan Club World Cup. Total? 25 gol dari 10 penampilan resmi.

Itu bukan konsistensi biasa—itu dominasi dengan presisi.

Karier yang Dibentuk dalam Pertarungan Global

Mari kita telusuri data ini seperti laporan analisis pertandingan.

Piala Dunia (5 edisi):

• 26 pertandingan | 13 gol | 8 assist | 1 gelar (2022)
• Dari debut usia 19 tahun di Jerman hingga angkat trofi di Lusail dengan eksekusi terakhir—setiap penampilan berdampak besar.
• Rata-rata mencetak gol hampir setengah per pertandingan—angka elit yang hanya bisa disamai legenda seperti Miroslav Klose atau Pelé.

Piala Dunia U-20 (1 edisi):

• Tahun 2005—turnamen tempat ia tak sekadar bermain, tapi memimpin Argentina meraih gelar dengan 6 gol dalam 7 pertandingan, termasuk hat-trick vs Meksiko.
• Usia baru 18 tahun? Bukan potensi remaja—tapi kedewasaan luar biasa.

Club World Cup (4 edisi):

• Bermain untuk Barcelona: tiga gelar (2009–’11–’15), mencetak enam gol dari tujuh pertandingan.
• Kini membela Miami FC: satu gol sudah tercatat—tapi tetap masuk rekor. Bahkan di usia melebihi 37 tahun, ia masih pecahkan rekor dengan tampil secara reguler.

Secara keseluruhan: performa kelas dunia di empat benua, menyelami tiga generasi evolusi sepak bola—and yes, dia masih memenuhi semua kriteria.

Mengapa Ini Lebih dari Sekadar Statistik?

Beberapa fans mungkin bilang: “Hanya satu turnamen.” Tapi mari kita jelas: kategori turnamen internasional FIFA unik karena mencakup tim nasional, tim muda nasional, dan wakil klub dari konfederasi global. Ini mencerminkan integritas kompetisi global nyata.

Tidak ada pemain lain mendekati jumlah ini dalam format kompetisi tinggi dan tekanan berbeda-beda. Tidak ada Ronaldo. Tidak ada Beckenbauer. Bahkan Maradona—jika dilihat dari hitungan pasti di kategori ini—tidak menyainginya.

Dan inilah ironi: Messi tidak selalu dapat trofi emas pencetak gol setiap event—but his impact was always transformative. Ia tak mengejar angka; ia membangun sistem di sekitarnya—or rather… menjadi sistem itu sendiri.