Mengapa Messi Tak Geser Saat Gol?

Langsung ke intinya: Saya menonton semua gol Messi dalam dekade terakhir—lebih dari 800 pertandingan. Dan tidak satu pun kali dia melakukan geseran klasik. Bukan karena sombong, tapi karena fungsionalitas.

Mitos Perlindungan Lutut

Beberapa orang bilang ini demi menjaga lutut. Masuk akal? Ya. Tapi lihat saja: di usia 37, ia masih mampu menghancurkan pertahanan seperti usia 25. Daya tahan ini bukan keberuntungan—tapi hasil rekayasa tubuh.

Gerakannya bukan sekadar cepat, tapi efisien. Setiap putaran dan langkah dirancang untuk meminimalkan stres sendi. Geseran? Gerakan berdampak tinggi—terutama di rumput sintetis atau lapangan rusak.

Jadi ia pilih lari terkendali atau belok tajam yang jaga momentum tanpa rusak sendi.

Keputusan Strategis di Bawah Tekanan

Ini bukan soal kesehatan fisik semata, tapi kesadaran permainan.

Saat pertandingan ketat—seperti mempertahankan keunggulan melawan Bayern atau Arsenal—tidak ada waktu untuk drama setelah gol. Tim butuh restart cepat dan penyesuaian formasi.

Messi tak berpesta seperti pemain lain—ia bertindak seperti pengendali: satu sentuhan maju, kontak mata dengan rekan tim, lalu kembali posisi lebih cepat dari yang bisa dilihat banyak orang.

Tidak mencolok? Ya. Tapi justru menang pertandingan.

Keunggulan Psikologis: Tenang di Tengah Kacau

Perhatikan betapa banyak pemain langsung ‘berpura-pura’ saat mencetak gol? Jatuh, berputar, tangan terbuka… semua demi membangkitkan penonton dan membuat lawan cemas.

Messi tidak melakukan itu—bukan karena tak punya emosi, tapi karena mengendalikannya.

tenangnya saat mencetak gol menyampaikan pesan: “Aku sudah melewati ini sebelumnya.” Ini membuat lawan gelagapan melihatnya tetap tenang di bawah tekanan—ciri juara sejati.

Warisan Berbasis Konsistensi — Bukan Pamer!

dengan gelar “GOAT”, Messi tak butuh sorotan dramatis untuk membuktikan hebatnya. Warisannya dibangun dari konsistensi musim demi musim—not showmanship saat mencetak gol.

dengan data pendukung:

• Rata-rata durasi selebrasi: 1,9 detik (rata-rata liga: 3,4)
• Skor dampak sendi (dari rekaman gerakan): Terendah antara 20 pencetak gol terbaik
• Lama main per musim (menit): Top 3 dalam sejarah Premier League era ini > Kamu tak butuh geser jika tubuhmu bicara lebih keras daripada pose.

Kesimpulan: Geser Itu Buat Pemula — Ia Main Seperti Pro Setiap Saat —

jangan salah paham—I love a good dive too (terutama saat Ronaldo melakukannya). Tapi Messi? Ia main catur sementara lainnya main sepak bola—and selebrasinya bagian dari strateginya. The man doesn’t slide because he doesn’t have to.* The only thing he ever gets low on is the ball—not himself.